Budidaya Lele di Kolam Terpal

Budidaya Lele di Kolam Terpal

maskharisma.my.id - Di Indonesia ikan lele termasuk ikan yang paling mudah diterima oleh masyarakat karena memiliki banyak kelebihan yaitu pertumbuhannya yang cepat, memiliki adaptasi terhadap lingkungan yang tinggi dan dapat hidup di air dengan kadar oksigen rendah. Budidaya ikan lele umumnya dilakukan di kolam-kolam tanah. Namun jika tidak memiliki lahan yang luas maka akan kesulitan membuat kolam tanah sehingga untuk mengatasi terbatasnya lahan maka dibuatlah kolam budidaya ikan lele dengan menggunakan terpal.

Kolam terpal ini dapat dilakukan di medan yang tidak memeungkinkan untuk membudidayakan ikan, misalnya tanah dengan medan propos, tanah pasir, ruang sempit dan lain-lain. Pembuatan kolam terpal dapat dilakukan di pekarangan atau di halaman rumah. Keuntungan kolam terpal antara lain terhindar dari hewan pemangsa ikan, hewan piaraan, ikan terlihat lebih cerah dan bersih, dapat dijadikan peluang usaha skala kecil dan besar.

Konstruksi Kolam
Bagian dalam kolam terpal di cuci dengan sabun untuk menghilangkan bau lem atau bahan kimia yang dapat membunuh benih ikan, dibilas bersih dengan air dan dikeringkan selama 1 hari. setelah kering kemudian kolam diisi dengan air hingga ketinggian 20 cm. setelah kolam terisi dengan air lalu didiamkan kurang lebih selama satu minggu untuk proses pembentukan lumut dan untuk pertumbuhan fitoplankton.

Pemilihan Benih Unggul
Benih unggul dapat dilihat dengan cara memperhatikan ciri - ciri sebagai berikut benih terlihat aktif melakukan oksigenasi, gesit, agresif, cerah, ukuran terlihat sama rata, dan warna sedikit lebih terang.

Penebaran Benih
Siapkan benih sebanyak 1000 ekor ukuran 1,5 - 2 inchi untuk ukuran kolam 2m x 1m x 1m dan jika kolam lebih banyak atau lebih besar dapat disiapkan dengan perbandingan sesuai dengan ketentuan diatas. Benih yang baru di beli jangan langsung dimasukkan ke kolam terpal untuk budidaya tetapi harus melalui tahap perendaman terlebih dahulu agar benih ikan dapat menyesuaikan diri dengan air kolam terpal

Tahap Perendaman Benih Ikan Lele adalah sebagai berikut

  • Siapkan bak atau ember
  • Masukkan air ke dalam bak atau ember tersebut. Air yang dimasukkan harus sama dengan air yang ada pada kolam terpal budidaya
  • Benih ikan lele yang akan ditebar dimasukkan ke dalam bak atau ember
  • Benih didiamkan selama kurang lebih 30 menit dengan tujuan agar benih ikan lele melakukan penyesuaian dengan air kolam terpal dan untuk menghilangkan stres ikan setelah dipindahkan dari habitat penangkaran sebelumnya. Setelah 30 menit benih dapat di tebar ke kolam terpal.
 Penebaran benih sebaiknya pada pagi atau malam hari karena di waktu pagi atau malam hari tersebut kondisi air relatif stabil. Benih ikan lele yang berumur lebih dari 20 hari hendaknya disortir dengan menggunakan ember penyortir berukuran 9 - 12 cm. Penyortiran tersebut dilakukan karena ikan lele yang lebih kecil akan sulit untuk mendapatkan makanan, kalah cepat dengan ikan lele yang lebih cepat dan dapat memperlambat laju pertumbuhan ikan.

Pengaturan Kualitas Air
Air kolam akan berkurang karena proses penguapan maka perlu ditambahkan air sampai ketinggian semula. Pada bulan pertama ketinggian air kolam terpal 20 cm, bulan kedua 40 cm dan bulan ketiga 80 cm. Warna air yang terbaik untuk ikan lele berwarna hijau yang menunjukkan bahwa kualitas air yang baik bagi ikan lele karena ikan lele tidak suka air jernih.

Kedalaman Air
Kolam jangan terlalu dangkal karena penguapan akan membuat ikan menjadi terlalu panas dan membuat ikan menjadi kelelahan dan mati. Jika air kolam berkurang hendaknya segera ditambahkan hingga ketinggian air kembali seperti semula. Pada bulan pertama ketinggian air kolam terpal 20 cm, bulan kedua 40 cm dan bulan ketiga 80 cm. Menambahkan tanaman air ke dalam kolam juga diperlukan karena dapat sebagai peneduh dan penyerap racun yang terkandung dalam air, tanaman air yang biasa digunakan seperti kangkung, daun talas/ talas, dan eceng gondok.

Pakan
Pakan diberikan sebanyak tiga kali dalam sehari yaitu pada pukul 07:00, 17:00 dan 22:00. Pakan budidaya ikan lele diberikan dengan menggunakan jenis sentrat ikan 781-1 karena didalamnya mengandung nutrisi yang dibutuhkan ikan dengan protein minimal 35%, lemak 10-16%, karbohidrat 15-25%, vitamin dan mineral. Pemberian pakan tidak boleh berlebihan karena dapat menimbulkan berbagai macam jenis penyakit akibat sisa pakan yang mengendap tidak termakan ikan.

Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit tidak dapat dianggap remeh karena dapat mempengaruhi volume atau jumlah produksi dan tingkat keberhasilan budidaya. Hama yang biasa menyerang seperti berang-berang, burung, kucing, dan lain sebagainya. Sedangkan penyakit yang sering menyerang berasal dari virus dan bakteri.

Pencegahan serangan hama dengan memasang penghalang di sekitar kolam budidaya sehingga hewan liar tidak dapat masuk ke dalam kolam dan jika terserang penyakit dapat diberikan obat-obatan, baiknya menggunakan obat-obatan alami untuk mengobati penyakit ikan agar tidak menimbulkan efek samping ketika di konsumsi.

Panen
Ikan yang dipelihara lebih dari 90 hari dapat segera di panen dengan cara melakukan penyortiran ikan yang sudah layak konsumsi. Ikan yang siap dan layak panen berukuran  4 - 7 ekor perkg atau sesuai dengan keinginan dan ikan lele yang masih kecil dapat dipelihara kembali.


Sumber : Dra. Sri Sukmaningrum, M.Si. Makalah : Budidaya Lele di Kolam Terpal